Jumat, 31 Desember 2010

Kereta Api Pertama ber-AC di Indonesia

Kereta Api Express Malam Bima (Birunya Malam)



Kereta Api Bima adalah kereta api ekspress malam eksekutif ber-AC yang melayani rute Jakarta (Gambir) hingga Surabaya (Gubeng), melalui Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Solo dan Madiun.

Kereta api Bima ini sendiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Juni 1967, dan terdiri dari 2 rangkaian, yaitu Bima I dan Bima II. Mereka menggunakan gerbong tidur berwarna biru buatan Gorlitz Waggenbau, Jerman Timur, tahun 1967.

Kereta api ini awalnya merupakan sebuah kereta api tidur, dan merupakan salah satu KA ber-AC pertama yang operasional di Indonesia. KA ini adalah kereta api pertama yang diperlengkapi dengan gerbong pembangkit. Namun pada tahun 1984, kereta api ini berganti menjadi kereta api eksekutif, dengan mengganti rangkaian gerbong tidur dengan gerbong tempat duduk. Walaupun begitu di tiap rangkaiannya masih ada dua gerbong tidur kelas 2 yang beroperasi hingga tahun 1990, sebelum diganti gerbong tidur kuset.

Kereta api Bima menjadi kereta api eksekutif penuh di tahun 1995, sewaktu gerbong kusetnya dihapus. Hingga kini kereta api Bima masih beroperasi dengan konfigurasi ini.

DESAIN KERETA

Pada masanya, KA Bima dipandang cukup revolusioner. Kereta api ini adalah kereta pertama yang menggunakan gerbong pembangkit untuk sumber tenaga listrik. Selain itu KA Bima adalah KA pertama yang menggunakan sistem AC berfreon yang umum dipakai sekarang. Namun tidak seperti sekarang, waktu itu AC terletak di bawah gerbong, dan udara dingin dialirkan ke kabin penumpang melalui jaringan pipa di dalam gerbong. Ciri khas dari sistem AC ini adalah deretan tonjolan bulat di atap gerbong. Bahkan ruang istirahat di gerbong pembangkit juga dilengkapi dengan AC.

Rangkaian kereta api Bima terdiri dari gerbong tidur kelas 1 (SAGW) dan gerbong tidur kelas 2 (SBGW), serta gerbong pembangkit dan bagasi.

Gerbong kelas 1 terdiri dari kabin-kabin yang tempat tidurnya sejajar mengikuti arah kereta. Sedangkan gerbong kelas 2 tempat tidurnya posisinya melintang terhadap arah kereta. Harga tiket penumpang sudah termasuk makan malam dan sarapan, yang disajikan di kereta makan (tidak seperti sekarang yang disajikan langsung di tempat duduk).

alat cuci piring di gerbong restorasi







koridor gerbong penumpang


lomotif Bima tahun 1983


Bima Sekarang


sumber: kaskus.us

1 komentar:

  1. Huh! Bisanya cuman mencatut artikel dan foto orang! PLAGIAT GOBLOK!!!!

    BalasHapus