Jumat, 28 Oktober 2011

Maraknya Kasus Pencurian Pulsa di Indonesia

Topik : Kasus kejahatan tekhnologi


Latar Belakang Penulisan
Melihat makin maraknya kasus pencurian pulsa akhir ini dengan berbagai modus pencurian seperti melalui sms penipuan atau oleh oknum Content Provider (CP) yang semakin meresahkan masyarakat

Kasus Pencurian Pulsa di Indonesia
Belakangan ini kita diresahkan oleh berbagai kasus pencurian pulsa yang semakin merajalela di Indonesia mulai dari sms berbau penipuan ataupun penyedotan pulsa oleh CP itu sendiri, penyedotan itu sendiri melalui sms CP yang masuk ataupun nada sambung pribadi yang tidak pernah diregistrasi dari telepon selulernya pun masuk secara langsung.

BRTI mengaku sebenarnya kasus pencurian pulsa ini sudah lama terjadi dan ditangani oleh mereka. Namun, sebelumnya mereka melakukan penindakan terhadap aduan secara sporadis dan belum terstruktur seperti sekarang.  "Awal mula kasus ini disadari ialah ketika salah satu anggota komisioner BRTI, Heru Setiadi yang baru bergabung di BRTI menjadi korban pencurian pulsa oleh Conten Provider (CP). Saat itu kami langsung menelusuri dan setiap ada pengaduan yang kami terima, maka kami melakukan penanganan secara sporadis berdasarkan aduan. Dengan adanya banyak masukan baik dari Kominfo dan melihat reaksi masyarakat, barulah penyelesaian masalah ini terstruktur dengan baik," ungkapnya di gedung Kemenkominfo, Selasa (11/10/2011).

Oleh sebab itu Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan rapat dengan BRTI, operator, YLKI dan perwakilan konsumen, Selasa (11/10/2011). Namun hasilnya mengecewakan karena tidak ada langkah konkret perlindungan konsumen.

Saat ini kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Mabes Polri, semoga dengan ini kasus ini akan cepat selesai

Kamis, 06 Oktober 2011

Menulis Sebagai Proses Penalaran

Menulis menurut Wikipedia Indonesia yaitu suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.

Penalaran
Pengertian Penalaran :
Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.

Penalaran dibagi menjadi 2 yaitu:
 
Penalaran lnduktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.

Penalaran induktif mungkin merupakan generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu mengenai sernua atau sebagian dari gejala serupa itu. Di dalam analogi kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala ditarik berdasarkan pengamatan terhadap sejurnlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat-sebab, dan akibat-akibat.

Penalaran Deduktif
Deduksi dimulai dengan suatu premis yaitu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Kesimpulannya merupakan implikasi pernyataan dasar itu. Artinya apa yang dikemukakan di dalam kesimpulan secara tersirat telah ada di dalam pernyataan itu.

Menulis Sebagai Proses Penalaran
Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menulis mengenai suatu topik kita harus berpikir, mcnghubung-hubungkan berbagai fakta, membandingkan dan sebagainya. Dalam bab ini akan dibahas aspek penalaran dalam karangan.

Penalaran dalam karangan ilmiah
Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa suatu tulisan sebagai basil proses bernalar mungkin merupakan basil proses deduksi, induksi, atau gabungan keduanya. Dengan demikian suatu paparan dapat bersifat deduktif, induktif, atau gabungan antara kedua sifat tersebut. Suatu tulisan yang bersifat deduktif dibuka dengan suatu pernyataan/umum berupa kaidah, peraturan, teori, atau pernyataan umum lainnya.
Dalam praktek proses deduktif dan induktif itu diwujudkan dalam satuan--satuan tulisan yang merupakan paragraf. Di dalam paragraf suatu pernyataan umum membentuk kalimat utama yang mengandung gagasan utama yang dikernbangkan dalarn paragraf itu. Dengan demikian ada paragraf deduktif de-ngan kalimat utama pada awal paragraf, paragraf induktif dengan kalimat utama. Proses deduktif dan induktif itu juga diterapkan dalam mengembangkan seluruh karangan. Paragraf-paragrat deduktif dan induktif mungkin dipergunakan secara bergantian, bergantung kepada gaya yang dipilih penulis sesuai dengan efek dan tekanan yang ingin diberikannya. Karya ilmiah merupakan sintesis antara proses deduktif dan induktif, Kedua proses itu terlihat secara jelas.